Trump Berkuasa, TPP Langsung Mati Gaya

Selasa 24 Jan 2017 12:10Ajeng Widyadibaca 472 kaliSemua Kategori

INILAH 1064

Weinberg mengatakan, perjanjian perdagangan TPP antara AS dengan dua belas negara-negara di Asia Pasifik, seperti dilangsir CNBC, Senin (23/1/2017), bakalan alot.

Weinberg juga bilang, rencana Presiden Trump membangun tembok tinggi di perbatasan AS dengan Meksiko, yang memiliki potensi deportasi serta perubahan nilai pajak, dan praktis merubah Cina menjadi manipulator mata uang.

"Hal ini akan menarik karena Cina saat ini sedang memanipulasi untuk memperkuat yuan dan jika Cina menghentikan permintaannya, yuan akan kembali melemah dan Trump tidak menginginkan hal itu terjadi," kata Weinberg.

Weinberg mengkritik pidato Presiden Cina Xi Jinping pada pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum/WEF) yang memuji globalisasi, namun mendukung proteksionis Trump. "Mendengarkan langkah dari Presiden Xi Jinping dan katakan bahwa Amerika tidak mau menjadi hegemon dalam perdagangan dan globalisme, maka dengan senang hati kita dapat maju," paparnya.

Melihat ke dalam negeri, meskipun antusiasme pasar ekuitas untuk pro pertumbuhan fiskal, Weinberg menyoroti kongres yang skeptis diperlukan, agar pemerintahan baru dapat melanjutkan ide dasar seperti pemotongan pajak dalam skala besar.

Ekonom ini juga mengingatkan defisit federal sebesar triliun yang terjadi saat pemerintahan George W Bush, yang menerapkan serangkaian langkah-langkah untuk mendorong pertumbuhan dalam negeri.

Dalam hal potensial kemunduran dari rencana ekonomi luas Trump, Weiniberg berpendapat bahwa dinamika kerja yang ada akan menjadikan pasokan melebihi dari permintaan dari rencananya presiden, kemungkinan besar akan menyebabkan inflasi dan gagal untuk mencapai hasil pertumbuhan yang diharapkan. "Harapan saya sudah terlalu jauh dan mungkin pasar juga tidak akan mendapatkan sesuai dengan ekspektasinya," tutupnya.

Sumber : inilah.com (Washington, 24 Januari 2017)

Foto : inialh.com

Weinberg mengatakan, perjanjian perdagangan TPP antara AS dengan dua belas negara-negara di Asia Pasifik, seperti dilangsir CNBC, Senin (23/1/2017), bakalan alot.

Weinberg juga bilang, rencana Presiden Trump membangun tembok tinggi di perbatasan AS dengan Meksiko, yang memiliki potensi deportasi serta perubahan nilai pajak, dan praktis merubah Cina menjadi manipulator mata uang.

"Hal ini akan menarik karena Cina saat ini sedang memanipulasi untuk memperkuat yuan dan jika Cina menghentikan permintaannya, yuan akan kembali melemah dan Trump tidak menginginkan hal itu terjadi," kata Weinberg.

- See more at: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2354860/trump-berkuasa-tpp-langsung-mati-gaya#sthash.ONcshA7u.dpuf




BERITA TERKAIT
 

Trump kenakan pajak perbatasan bagi perusahaan yang pindahkan produksiTrump kenakan pajak perbatasan bagi perusahaan yang pindahkan produksi

Presiden AS terpilih Donald Trump pada Rabu berjanji akan memberlakukan "pajak perbatasan besar" pada perusahaan-perusahaan yang memindahkan produksinya ke luar negeri, dan menjual kembali barang-barangnya ke Amerika Serikat.selengkapnya

Balas rencana pajak digital, Trump akan mengenakan pajak wine dari PrancisBalas rencana pajak digital, Trump akan mengenakan pajak wine dari Prancis

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Jumat pekan lalu mengancam akan mengenakan pajak anggur alias wine dari Prancis sebagai balasan atas usulan Prancis untuk memungut pajak digital bagi perusahaan teknologi asal AS.selengkapnya

Presiden China Menelepon Donald TrumpPresiden China Menelepon Donald Trump

Presiden China Xi Jinping dilaporkan telah berbincang dengan presiden terpilih AS Donald Trump melalui sambungan telepon pada Senin (14/11/2016).selengkapnya

Trump akan Terapkan Pajak Impor Mobil dari EropaTrump akan Terapkan Pajak Impor Mobil dari Eropa

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terus menekan sejumlah negara mitra dagang AS. Dia mengancam akan menerapkan pajak impor kepada produsen mobil Eropa, jika Eropa menentang tarif impor baja dan alumunium.selengkapnya

Tak Ingin Tiru Trump, RI Tidak Akan Pangkas Tarif PajakTak Ingin Tiru Trump, RI Tidak Akan Pangkas Tarif Pajak

Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) tidak akan menerapkan kebijakan pemotongan tarif pajak. Hal ini dilakan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump.selengkapnya

Trump Pangkas Pajak, Fiskal dalam Ancaman BesarTrump Pangkas Pajak, Fiskal dalam Ancaman Besar

Presiden AS Donald John Trump bakal menurunkan beban pajak penghasilan pribadi dan korporasi di negerinya. Kebijakan ini mengandung bahaya besar bagi fiskal AS.selengkapnya

BERITA TERPOPULER


Istri Ingin Gabung NPWP Suami, Begini CaranyaIstri Ingin Gabung NPWP Suami, Begini Caranya

Pasangan suami-istri bisa memilih menjadi satu kesatuan dalam kewajiban pajak atau sebagai satu Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bila sebelumnya istri sudah memiliki NPWP, maka harus dihapuskan dan dialihkan ke suami. Bagaimana caranya?selengkapnya

Ikut Tax Amnesty, Balik Nama Aset Tanah dan Saham Bebas PajakIkut Tax Amnesty, Balik Nama Aset Tanah dan Saham Bebas Pajak

Selain lolos dari sanksi pidana pajak, Wajib Pajak (WP) peserta Program Pengampunan Pajak (Tax Amnesty) akan diberikan fasilitas pembebasan pajak penghasilan (PPh) oleh pemerintah. Insentif ini dapat diperoleh jika pemohon melakukan balik nama atas harta berupa saham dan harta tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan.selengkapnya

Pilih Ikut Tax Amnesty atau Pembetulan SPT?Pilih Ikut Tax Amnesty atau Pembetulan SPT?

Direktur Jenderal (Dirjen) Pajak, Ken Dwijugiasteadi menegaskan, program pengampunan pajak (tax amnesty) bukan merupakan kewajiban bagi setiap Wajib Pajak (WP). WP berhak untuk memilih pembetulan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) dengan aturan main yang berbeda, salah satunya mengenai pengusutan nilai wajar harta.selengkapnya

7 Alasan Rendahnya Kesadaran Masyarakat Bayar Pajak7 Alasan Rendahnya Kesadaran Masyarakat Bayar Pajak

Kesadaran masyarakat untuk membayar pajak hingga saat ini masih tergolong rendah. Tercatat, hingga saat ini tax ratio Indonesia hanya mencapai kurang 12 persen, lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia.selengkapnya

Begini Cara Lapor SPT Pajak Buat Suami Istri yang BekerjaBegini Cara Lapor SPT Pajak Buat Suami Istri yang Bekerja

Anda adalah pasangan suami istri yang bekerja sebagai karyawan dan ingin melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Orang Pribadi? Ada cara mudah yang bisa Anda lakukan. Saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Rabu (30/3/2016), Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Tanah Abang Dua, Dwi Astuti memberikan langkahnya. Jika status Anda dan suami atau istriselengkapnya



KATEGORI BERITA :




BERITA TERBARU :


Cara Validasi NIK jadi NPWP untuk SPT Tahunan & Solusinya Jika GagalCara Validasi NIK jadi NPWP untuk SPT Tahunan & Solusinya Jika Gagal

Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan menargetkan sebanyak 69 juta Nomor Induk Kependudukan (NIK) dapat terintegrasi dengan Nomor Pokok Wajib Pajik (NPWP). Simak cara validasi NIK jadi NPWP jelang pelaporan SPT Tahunan.Hingga 8 Januari 2023, DJP mencatat baru 53 juta NIK atau 76,8 persen dari total target yang baru terintegrasi. Melalui integrasi, nantinya pelayanan dapat lebihselengkapnya

Validasi NIK Jadi NPWP Sebelum Lapor SPT, Begini Caranya!Validasi NIK Jadi NPWP Sebelum Lapor SPT, Begini Caranya!

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan menghimbau agar wajib pajak melakukan validasi Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebagai Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sebelum pelaporan SPT Tahunan 2022. Hal ini sejalan dengan sudah mulai diterapkannya Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 112/PMK.03/2022. Dalam PMK yang menjadi aturan turunan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2021 danselengkapnya

Pandemi Usai, Pemerintah Bakal Tetap Guyur Insentif di Tahun IniPandemi Usai, Pemerintah Bakal Tetap Guyur Insentif di Tahun Ini

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, insentif fiskal yang diberikan tahun 2022 lalu bakal berlanjut di tahun 2023. Stimulus fiskal itu di antaranya insentif pajak penjualan barang mewah ditanggung pemerintah ( PpnBM DTP) untuk sektor otomotif maupun insentif pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah (PPN DTP) untuk sektor properti.selengkapnya

Ini sektor usaha tumpuan penerimaan pajak tahun depanIni sektor usaha tumpuan penerimaan pajak tahun depan

Setoran pajak korporasi dalam beberapa tahun ke belakang menjadi tumpuan penerimaan pajak penghasilan (PPh). Seiring pemulihan ekonomi, otoritas pajak mulai mencari sektor usaha yang berpotensi memberikan sumbangsih besar di tahun depan.selengkapnya

Ekonomi mulai pulih, pemerintah akan kurangi insentif pajak secara bertahapEkonomi mulai pulih, pemerintah akan kurangi insentif pajak secara bertahap

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah akan mengurangi insentif pajak secara bertahap seiring dengan perbaikan dan pemulihan ekonomi nasional.selengkapnya

Pelaku industri cermati efek penerapan pajak karbon yang akan diterapkan tahun depanPelaku industri cermati efek penerapan pajak karbon yang akan diterapkan tahun depan

Isu perubahan iklim tak bisa diremehkan oleh siapapun. Pemerintah pun mulai menerapkan pajak karbon pada tahun depan. Para pelaku industri perlu mencermati dampak pengenaan pajak tersebut.selengkapnya

Mayoritas fraksi DPR setuju dengan pajak karbon asalkan dengan tarif ringanMayoritas fraksi DPR setuju dengan pajak karbon asalkan dengan tarif ringan

Pemerintah telah mengusulkan pengenaan pajak karbon kepada Panita Kerja (Panja) Rancangan Undang-Undang tentang Perubahan Kelima atas Undang-Undang Nomor 6/1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP) Komisi XI DPR.selengkapnya

Target Penerimaan Perpajakan Rp1.510 Triliun di 2022Target Penerimaan Perpajakan Rp1.510 Triliun di 2022

Penerimaan perpajakan 2022 ditargetkan sebesar Rp1.510 triliun dalam Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) 2022. Nilai ini naik Rp3,1 triliun dari penerimaan perpajakan dalam RAPBN 2022 yang sebelumnya dibacakan Presiden Jokowi sebelumnya dalam Pidato Kenegaraan pada 16 Agustus 2021.selengkapnya

Jangan Kaget! Plastik dan Minuman Manis Bakal Kena Cukai Tahun DepanJangan Kaget! Plastik dan Minuman Manis Bakal Kena Cukai Tahun Depan

Masyarakat jangan kaget bahwa tahun depan akan ada rencana pengenaan cukai plastik, alat makan dan minum sekali makan, serta cukai minuman manis dalam kemasan pada tahun 2022.selengkapnya

Cukai Plastik dan Minuman Manis Dimulai Tahun Depan?Cukai Plastik dan Minuman Manis Dimulai Tahun Depan?

Ada wacana cukai plastik, alat makan dan minum sekali makan, serta cukai minuman manis dalam kemasan akan diterapkan pada 2022. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah saat Rapat Panja Banggar DPR RI bersama pemerintah, Kamis 9 September 2021.selengkapnya



 
TAGS # :