Sementara itu dari sisi belanja pemerintah juga membuat desain agar setiap Rupiah yang disalurkan tepat sasaran contohnya penyaluran bantuan seperti subsidi. Tahun-tahun sebelumnya, subsidi disalurkan melalui berbagai produk, saat ini batuan langsung diserahkan kepada penerima sehingga lebih tepat sasaran.
"Belanja kita makin produktif makin pada kegiatan yang menciptakan produktivitas yang kemudian positif terhadap ekonomi. Belanja untuk infrastruktur meningkat, belanja subsidi menurun. Belanja sosial meningkat. Jadi strateginya masyarakat yang miskin diperkuat bukan melalui subsidi komoditas tetapi langsung direct transfer," tandasnya.
Sri Mulyani Harap BI Kembali Turunkan Suku Bunga Acuan
Bank Indonesia (BI) telah melakukan pelonggaran kebijakan melalui penurunan Bank Indonesia (BI) 7-day Reverse Repo Rate atau suku bunga acuan menjadi angka 5,75 persen. Penurunan itu pun dilakukan sejalan dengan kondisi perekonomian global yang melambat.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengatakan keputusan BI dalam menurunkan suku bunga acuan tentu akan memberikan dampak positif terhadap pasar. Dia pun berharap, penurunan suku bunga masih akan terus berlanjut ke depannya.
"Ya tentu kita berharap respon dari BI terhadap lingkungan global maupun dalam negeri dengan adanya penurunan suku bunga dan kemungkinan masih akan ada langkah selanjutnya," katanya saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (22/7).
Sri Mulyani mengatakan, kenaikan suku bunga selama ini memberi dampak terhadap sektor perbankan. Sehingga, mau tidak mau kenaikan suku bunga acuan juga berdampak pada laju investasi yang belakangan melempem.
"Dengan penurunan suku bunga dan direction yang akan terjadi dan imporvment dan perbaikan dari sisi investasi kita berharap investasi akan bisa pickup lagi semester II," katanya.
Sumber : liputan6.com (Jakarta, 25 Juli 2019)
Foto : Liputan6